contoh bentuk laporan praktikum
OLEH M. NURCHOLIS [m.nurcholis22@gmail.com]
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
MENGAMATI PROSES FISIKA MAUPUN KIMIA
SERTA MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL PADA BIJI TANAMAN MONOKOTIL
MAUPUN DIKOTIL
DISUSUN OLEH:
·
M.
NURCHOLIS
·
LILI
NURINDAH SARI
·
SITI
ALMUSHYAROFA
SMA NEGERI 1 KALIORANG
2011/2012
MENGAMATI PROSES FISIKA DAN KIMIA SERTA
MEMBEDAKAN MACAM-MACAM PERKEMBANGAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL YANG TERJADI PADA BIJI
TANAMAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL
A.
TUJUAN
Untuk mengamati proses
fisika dan kimia pada biji tanaman Dikotil serta mengamati bentuk atau macam
perkecambahan Epigeal dan hipogeal pada biji tanaman Dikotil
maupun Monokotil.
B.
DASAR TEORI
Perkecambahan
merupakan munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Perkecambahanjuga merupakan tahap awal
pertumbuhan suatu tumbuhan. Dalam hal ini, embrio di dalam biji yang semula
dalam kondisi tidur (Dorman)
mengalami sejumlah perubahan fisiologis yg menyebabkan biji tersebut mengalami
proses perkecambahan, baik fisika maupun kimia.
Lamanya biji dorman bertahan hidup dan mampu berkecambah
sangat bervariasi tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan.
Proses perkecambahan
Perkecambahan melibatkan proses fisika maupun kimia.
1.
Proses fisika
Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air(imbibisi)
akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
2.
Proses
kimia
Proses kimia yaitu dimulai dari pecahnya testa (kulit) biji
tanaman baikpada tanaman dikotil maupun monokotil. Air yang masuk mengaktifkan
embrio untuk melepaskan hormon giberilin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan
tipis bagian luar endosperma). Dalam hal ini, endosperma menyerap gula dan
zat-zat lainnya, serta, selama pertumbuhan embriomenjadi bibit tanaman.
Macam
perkecambahan
Perkecambahan biji dapat dibedakan
menjadi epigel dan hipogel.
1)
Perkecambahan
Epigel
Perkecambahan epigel adalah apabila terjadi pembentangan
ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun
lembaga dan kotiledon terangkat keatas tanah, misalnya pada kacang
hijau.
Pada perkecambahan epigel biasanya
terjadi pada biji tanaman dikotil (biji berkeping dua).
2)
Hipogel
Perkecambahan hipogel adalah apabila terjadi pembentangan
ruas batang teratas (epikotil) sehinga daun lembaga ikut tertarik keatas tanah,
tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Misalnya pada biji tanaman monokotil,
seperti biji tanaman padi (Orizae sativa).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dibagi menjadi dua
yaitu faktor luar (eksternal) dan
faktor dalam (internal):
1.
Faktor luar
Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan
adalah makanan, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya matahari yang
optimal:
a.
Makanan
Makanan adalah sumber energi dan sumber
materi untuk menyintesis berbagai komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan
tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur lainnya.
Karbon dioksida diabsorpsi oleh daun, sedangkan air dan mineral diserap oleh
akar.
Makanan yang dibutuhkan oleh tumbuhan
terdiri dari unsur makro dan mikro yang masing masing terdiri atas 9 unsur
makro dan 8 unsur mikro, yang diantaranya yaitu: karbon, oksigen, hidrogen,
nitrogen, sulfur, fosfor, dll. Sedangkan 8 unsur mikro yg dibutuhkan tumbuhan
diantaranya yaitu: zat besi, klorin, tembaga, seng, magnesium, boron, nikel,
dll.
b.
Air
Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh.
Air merupakan senyawa utama yang sangat dibutuhkan oleh tanaman yang berfungsi
sebagai komponen pembantu proses fotosintesis.
Fungsi lain dari air yaitu, mengaktifkan reaksi enzimatik,
menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji tanaman baik pada biji
tanaman monokotil maupun dikotil.
c.
Suhu
Pada umumnya, tumbuhan membutuhkan suhu
tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik yang disebut suhu optimum.
Setiap tumbuhan mempunyai suhu minimum, optimum dan maksimum yang berbeda-beda.
Keberadaan suhu ini erat hubungannya dengan kerja enzim jika suhu terlalu
tinggi atau terlalu rendah, enzim akan rusak.
d.
Kelembapan
Pengaruh kelembaban udara berbeda-beda
terhadap berbagai tumbuhan, tanah dan udara yang lembap berpengaruh baik bagi
tumbuhan. Kondisi lembap menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih
sedikit yang dikeluarkan.
e.
Cahaya
Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak
selalu sama pada setiap tumbuhan, umumnya cahay menghambat pertumbuhan
meninggi, karena cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Pada
tempat yang gelap tumbuhan akan lebih cepat tinggi daripada tempat yang terang.
Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi. Beberapa tumbuhan
dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinarangan matahari lebih pendek
daripada waktu gelapnya) adapula tumbuhan berbunga pada hari panjang (lamanya
penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal ini ada hubungannya
dengan hormon fitokrom dalam tumbuhan. Hormon fitokrom adalah protein dalam
kromatofora yang mirip fikosianin.
2.
Faktor
Dalam
Pertumbuhan dipengaruhi oleh
faktor-faktor dalam misalnya gen dan hormon.
a.
Gen
Didalam gen terdapat faktor-faktor sifat keturunan yang apat
diturunkan pada keturunannya. Selain itu gen juga berfungsi untuk mengontrol
reaksi kimia di dalam sel, misalnnya sintesis protein. Contoh pembentukan
protein yang merupakan bagian dasar penyusun tubuh tumbuhan dikendalikan oleh
gen secara langsung.
b.
Hormon
Hormon ialah regulator pertumbuhan yang sangat esensial,
yang dibuat pada satu bagian tumbuhan sedangkan respon pertumbuhan terjadi
terhadap hormon di bagian tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang dan daun.
Hormon pertumbuhan (fitohormon) yang telah dikenal antara lain auksin,
sitokinin, dan giberilin.
1)
Auksin
Auksin adalah hormon pertumbuhan yang pertama kali
ditemukan. Salah satu jenis auksin yang dapat di ekstraksikan dari tumbuhan
adalah asam indol asetat. Yang ditemukan oleh Frits Went. Tempat sintesis
auksin ialah meristem apikal, misalnya ujung batang (tunas), daun muda, dan
ujung akar. Ada beberapa jenis auksin, antara lain auksin a dan auksin b.
Auksin a memiliki satu mol air lebih banyak dari auksin b.
2)
Sitokinin
Sitokinin adalah hormon yang bersama auksin yang
mempengaruho pembelahan sel atau sitokinesis. Sitokini diperoleh dari ragi
santan kelapa, ekstrak buah apel, dan dari jaringan tumbuhan yang aktif
membelah. Sitokinin yang pertama kali ditemukan ialah kinetin.
3)
Giberelin
Giberelin merupakan suatu zat yang diperoleh dari suatu
jenis jamur yang hidup sebagai parasit pada padi di Jepang, yaitu jamur
gibberella fujikuroi. Tumbuhan pada padi yang terserang jamur ini
memperlihatkan gejala abnormal.
4)
Asam
traumalin (hormon luka)
Tanaman mampu memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi
pada tubuhnya. Kemampuan tersebut dinamakan regenerasi yang dipengaruhi oleh
hormon luka.
5)
Kalin
Kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ.
C.
Alat Dan Bahan
Ø Biji tanaman dikotil :
o
Biji
kacang hijau
o
Biji
kacang panjang
o
Biji
labu
Ø Biji tanaman monokotil:
o
Biji
padi
Ø Gelas kaca, 4 buah
Ø Tanah
Ø Kapas
Ø Air
Ø Baki/tempat gelas
Ø Mangkok
D.
PROSEDUR KERJA
Percobaan I
Pada percobaan ini, hal yang diamati yaitu proses fisika dan
kimia.
1.
Di
sediakan alat dan bahan.
2.
Di
sediakan mangkok, kemudian diisi air. Lalu masukan biji tanaman dikotil (kacang
hijau kacang panjang dan biji labu) yang telah di siapkan.
3.
Di
amati proses fisika yang terjadi pada biji tanaman dikotil
4. Diamati setiap perubahan
yang terjadi, kemudian di catat perubahan yang terjadi dalam waktu tertentu.
Percobaan
II
Diamati bentuk dari
perkecambahan Epigel maupun Hipogel pada Biji tanaman Dikotil dan Monokotildengan
media berbeda.
1. Disediakan Alat dan bahan
yang akan digunakan!
2.
Disediakan
4 gelas kaca panjang, kemudian masukan kapas pada 2 gelas kaca pertama.± dari tinggi gelas.
3.
Di
masukan tanah pada (2) gelas lainya ± dari tinggi gelas
kaca yang telah disiapkan.
4.
Dipercikan
air pada 2 gelas berisikan kapas hingga lembab. Begitupun pada 2 gelas lainya
yang berisikan tanah tersebut. (dipercikan hingga tanah menjadi lembab).
5.
Setelah
media tanah telah siap, dimasukan biji tanaman yang telah disediakan yaitu:
a.
Disiapkan
2 gelas dengan media tanam berbeda (kapas,dan tanah)
b.
Disediakan
± 10 tanaman dikotil. Kemudian masukan ± 5 biji tanaman dikotil tersebut
(kacang hijau) pada gelas yang berisikan kapas, lalu dimasukan pula ± 50 biji
tanaman kacang hijau itu pula pada gelas
yang berisi tanah.
c.
Diusahakan
biji tanaman tersebut diletakan pada posisi yang baik pada media tanah tersebut
yaitu tidak terlalu atas dan juga tidak terlalu bawah.
6.
Begitupun
pada perlakuan untuk biji tanaman monokotil (padi)
a.
Di
sediakan 2 gelas yang masing –masing berisikan kapas dan tanah, (PADI)
b.
Dimasukan
± 5 biji tanaman padi tersebut masing-masing pada gelas yang berisikan kapas
maupun tanah.
7.
Dimasukan
ke-4 gelas (gelas kapas & tanah berisikan biji tanaman dikotil serta
monokotil) ke-dalam baki yang telah disiapkan.
8.
Diamati
hingga terlihat, apakah tanaman monokotil dan dikotil itu mengalami
perkecambahan Epigel ataupun Hipogel. Dan membedakan dari macam perkecamabahan
yang terjadi pada biji tanaman dikotil dan monokotil.
E.
HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan ini merupakan
perubahan atau proses fisika dan proses kimia yang terjadi pada biji tanaman
dikotil (biji kacang hijau, kacang panjang dan biji labu). Serta mengamati
macam perkecambahan epigel maupun hipogel pada biji tanaman dikotil maupun
monokotil.
Hasil pengamatan
percobaan I
Proses
perkecambahan secara fisika (imbibisi)
selama perendaman di mulai pada awal biji tanaman dikotil dimasukan:
Pengamatan selama pukul (08:29 08:44).
1.
Biji
kacang hijau
Dari awal biji dimasukan pukul 04:44 perubahan yang terjadi yaitu:
-
biji
mengeluarkan gelembung-gelembung
-
Kulit
(testa)nya mengembang, sehingga terlihat kencang (tidak keriput)
-
Warna
testa terlihat memudar atau menjadi berwarna hijau muda (membuktikan bahwa biji kacang hijau
melakukan proses imbibisi).
2.
Biji
kacang panjang
-
Mengeluarkan
gelembung-gelembung
-
Testa
terlihat mengisut
-
Biji
mengembang (terlihat membesar)
-
Daerah
tempat munculnya tunas tumbuhan mulai mengembang dan menonjol
3.
Biji
labu
-
Mengeluarkan
gelembung-gelembung
-
Biji
berlendir
-
Pada
daerah tertentu biji mulai basah
Pukul 08:50
-
Biji
labu basah dan mulai tenggelam
-
Biji
labu mengembang
Proses kimia pada biji tanaman pada
percobaan I,
Pada hari sabtu 12:40
1.
Biji
kacang hijau
-
Biji
mulai pecah
-
Bakal
tunas menonjol
2.
Biji
kacang panjang
-
Testa
mulai pecah
Hasil
pengamatan pada percobaan II
Hasil pengamatan pada percobaan II,
yaitu mengamati, membedakan serta mengetahui macam perkecambahan pada biji
tanaman monokotil maupun dikotil. Mengamati macam perkecambahan pada media
tanah dan kapas. Yaitu mengamati apakah biji tanaman tersebut termasuk kedalam
macam perkecambahan hipogeal ataukah epigeal.
1.
Kacang hijau
Perubahan
yang terjadi yaitu:
Hari ke-
|
Media kapas
|
Media tanah
|
1
|
·
-
|
·
-
|
2
|
·
Biji
mengembang
·
Warna
mulai memudar
|
·
Warna
biji mulai memudar
·
-
|
3
|
·
Pada
bagian bakal tumbuh mengembang
·
Pada
bagian bakal tumbuh mulai menonjol, menandakan tunas akan tumbuh
|
·
Biji
mengembang (membesar)
·
-
|
4
|
·
Testa
mulai pecah
·
Radikula
keluar dari tempat daerah tumbuh tunas
·
Tunas
mulai keluar,
|
·
Testa
mulai pecah
·
Akar
mulai keluar
|
5
|
·
Kotiledon
terangkat ke permukaan tanah
·
Batang
tunas terangkat dan mulai memanjang
·
Daun
pertama (kotiledon) masih kuncup
|
·
Tunas
mulai keluar,
·
Kotiledon
terangkat ke permukaan tanah
·
Batang
tunas terangkat dan mulai memanjang
|
6
|
·
Batang
tunas semakin panjang dan daun baru mulai tampak keluar namun kuncup
·
Daun
baru yang awalnya kuncup dgn bbrpa faktor mulai memisah.
|
·
Daun
pertama (kotiledon) masih kuncup
·
Batang
tunas semakin panjang dan daun baru mulai tampak keluar namun kuncup
·
Daun
baru yang awalnya kuncup dgn bbrpa faktor mulai memisah
|
2.
Biji padi
Percobaan berikut ini mengamati
tentang macam perkecambahan hipogeal yang terjadi pada biji padi atau biji
tanaman monokotil. Perubahan yang terjadi yaitu antara lain:
Hari ke-
|
Media kapas
|
Media
tanah
|
1
|
·
-
|
·
-
|
2
|
·
-
|
·
-
|
3
|
·
-
|
·
-
|
4
|
·
-
|
·
-
|
5
|
·
Pada
bagian bakal tumbuh mulai menonjol
|
·
-
|
6
|
·
Akar
pertama mulai keluar dan menjulur
·
Akar
mulai memanjang ke arah permukaan bawah gelas namun belum terdapat rambut
akar
|
·
Pada
bagian bakal tumbuh mulai menonjol
·
Akar
pertama mulai keluar dan menjulur
·
Akar
mulai memanjang ke arah permukaan bawah gelas namun belum terdapat rambut
akar
|
7
|
·
Akar
semakin memanjang dan tunas pun mulai muncul ke permukaan namun kotileson
tetap di dalam tanah
|
·
Akar
semakin memanjang dan tunas pun mulai muncul ke permukaan
·
Daun
pertama tumbuh memanjang dan kuncup
|
8
|
·
Daun
pertama tumbuh memanjang dan kuncup
·
Daun
tanaman mulai memisah dan tampak melebar dari daun muda lainnya.
|
·
Daun
tanaman mulai memisah dan tampak melebar dari daun muda lainnya.
|
F.
Pembahasan
Pembahasan percobaan I
Perkecambahan adalah dimana suatu
tumbuhan melakukan reproduksi atau memperoleh keturunan melalui benih atau
biji.
Sebelum
tanaman menjadi kecambah, ada beberapa perlakuan yang diberikan. Misalnya
seperti pada percobaan I, dengan merendam biji tanaman kedalam air. Dalam hal
ini, hal yang diamati sendiri yaitu perubahan pada proses fisika yang terjadi.
Perubahan fisika yang terjadi yaitu biji yang menyerap air. Adapun proses kimia
yang terjadi pada biji tanaman yaitu, dengan pecahnya testa. Serta beberapa
perubahan yang terjadi menyebabkan biji tersebut penjadi kecambah.
Pembahasan percobaan II
Biji
Tanaman dikotil merupakan biji tanaman
berkeping dua, yang biasanya merupakan tanaman kayu atau berbatang kerasbijinya
juga lebih banyak mengandung protein daripada karbohidratnya. Sedangkan biji
tanaman monokotil yaitu biji tanaman berkeping satu, yang biasanya biji tersebut
lebih banyak mengandung karbohidrat.
Pada hal ini kecepatan biji
tanaman menjadi kecambah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya air yang
cukup. Pada percobaan mengamati macam perkecambahan epigeal maupun hipogeal,
pada biji padi di dalam media tanah maupun kapas perlu dipercikkan air yang
cukup sehingga dapat menembus dan masuk ke dalam biji tanaman yang kulitnya
cukup keras dan rapat serta daging bijinya yang kering. Berbeda dengan biji
kcang hijau yang lebih banyak menyimpan air dibandingkan biji tanaman padi, Sehingga
dapat dengan cepat tumbuh. Selain air, faktor yang mempengaruhi cpat lambatnya
perkecambahan yaitu kelembapan. Kapas ataupun tanah yang lembab akan sangat
mendorong cepatnya proses perkecambahan.
Dari kedua faktor trsebut
yang tidak kalah penting yaitu cahaya matahari yang cukup. Karena dengan cahaya
yang cukup merupakan syarat pertumbuhan normal suatu tumbuhan. Sehingga tidak menyebabkan terjadinya
pertumbuhan memanjang pada tumbuhan, baik pada batang, maupun daun yang
menyebabkan tergolong kedalam pertumbuhan abnormal. Kelembapan serta air yang
kurang dapat menyebabkan layu bahkan kematian. Pada hal ini akar tanaman akan
dengan cepat memanjang untuk mencari asupan air yang cukup untuk proses
pertumbuhan serta proses regenerasi atau pembelahan sel untuk menuju
pertumbuhan dan proses perkembangan sempurna suatu tumbuhan.
Pertumbuhan merupakan pertambahan
ukuran suatu tanaman yang ditandai dengan pertambahan volume yang tidak dapat
kembali. Adapun perkembangan yaitu suatu proses menuju kedewasaan suatu
tumbuhan. Biasanya ditandai dengan kemampuannya bereproduksi (berbunga
->berbuah->berbiji)
G.
Kesimpulan
Kemampuan setiap biji tanaman
melakukan proses fisika (menyerapan air ) itu berbeda –beda. Semakin banyak
kandungan air pada biji tanaman tersebut, maka semakin cepat terjadi proses
fisika dan kiimia yang terjadi, begitupun sebaliknya. Jadi, kandungan air pada
biji taman tertentu sangat berpengaruh terhadap cepat lambatnya proses
perkecambahan.
Pada macam perkecambahan, perkecambahan epigel biasa terjadi
pada biji tanaman dikotil atau biji berkeping sedangkan macam perkecambahan
hipogeal biasanya terjadi pada biji tanaman monokotil.
LEMBAR
PENGESAHAN
Mengetahui
Guru Pembimbing
Anggota Kelompok II
Ainuliya s. Pd
M. Nurcholis
Siti
Almushyarofa
Lili
Nurindah Sari